Kenali gejala dan bahaya alergi pada bayi atau anak balita



Kenali gejala dan bahaya alergi pada bayi atau anak balita. Alergi yang terjadi pada anak dapat mengganggu semua kegiatan atau aktivitas si anak seperti mengganggu tidur, waktu bermain, serta mengganggu anak menerima pelajaran di sekolahnya. Pada artikel kali ini akan mencoba untuk memberikan informasi mengenai gejala dan bahaya alergi yang terjadi pada anak yang bisa kita lihat melalui kasat mata ataupun dengan bantuan medis.
http://gejalapenyebabsakit.blogspot.com/2015/04/bahaya-alergi-pada-anak.html

Rasio penderita alergi makanan dan kulit sejak tahun 1997 – 2011 meningkat drastis. Terutama alergi pada saluran pernafasan atau infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Jenis alergi biasanya muncul serta berkembang saat anak mulai beranjak dari usia bayi ke usia dewasa awal. Kebanyakan anak balita yang sering mengalami alergi kulit, namun ketika ia beranjak dewasa, anak yang sering alergi tersebut biasanya akan sering mengalami bersin-bersin. Berdasarkan data, anak kecil biasanya mendertia alergi kulit, sedangkan pada anak dewasa alergi saluran pernafasan menjadi lebih dominan.
 
Asal mula terjadinya reaksi alergi
Alergi adalah respon yang terlalu sensitif atau tidak normal dari sistem kekebalan tubuh. Orang-orang yang mempunyai alergi adalah seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi pada suatu zat (alergen) yang biasanya sebenarnya tidak berbahaya. Yang biasanya dipicu oleh serbuk sari, jamur, bulu binatang, dll dan disebut alergen. Yang pertama terjadi selama reaksi alergi adalah seseorang tersebut menghirup, menelan, ataupun terkena alergen (hal yang memicu alergi) pada bagian kulit atau tubuh mereka. Dan setelah seseorang tersebut terkena alergi, serangkain perlindungan dari sistem kekebalan tubuh menciptakan reaksi alergi, seperti:
  • Tubuh menciptakan antibodi jenis tertentu, yang disebut lgE, untuk mengikat penyebab alergi (alergen). 
  • Antibodi melampirkan ke dalam bentuk sel darah yang dinamakan sel mast. Sel mast bisa ditemukan pada usus, saluran udara, dan tempat-tempat yang lain. Adanya sel mast pada saluran udara atau pernafasan serta saluran pencernaan membuat daerah ini lebih rentan terhadap alergen.
  • Antibodi lgE yang mengikat alergen dan melekat pada selmast akan mengakibatkan selmast melepas berbagai bahan kimia ke dalam darah. Histamin, merupakan senyawa kimia utama yang menjadi penyebab sebagian besar gejala reaksi alergi yang terjadi.
Jadi untuk mencegah agar anak balita anda tida terserang alergi, hindarkan anak anda dari apa yang menjadi pemicu terjadinya reaksi alergi (alergen) pada anak anda. waspadai juga gejala-gejala alergi yang timbul akibat adanya alergen disekitar anak anda. Perhatikan pula, gejala alergi juga bisa sama seperti gejala pada penyakit asma (sesak nafas).

Tanda dan gejala adanya alergi pada anak
Bila anda mencurigai anak anda sedang alergi atau tidak. Ketahuilah berikut ini tanda-tanda gejala yang biasanya timbul akibat adanya reaksi alergi: Mata merah dan berair,atau adanya rasa gatal di bagian tubuhnya, hidung menjadi meler atau ingusan, tenggorokan dan mulut terasa gatal serta kering, atau beberapa gejala-gejala lainnya. Selain itu perhatikan pula kapan waktu munculnya gejala alergi tersebut. Mungkin alergi rhinitis atau hay fever yang merupakan alergi yang sering terjadi musim dingin atau musim semi.

Periksa kulit untuk mengetahui gejala alergi pada anak
Kulit biasanya menjadi bagian yang paling pertama yang menunjukkan suatu reaksi alergi. Periksalah kulit dari anak anda, apakah terdapat tanda-tanda eksim, seperti kulit menjadi merah, kering, ada bercak-bercak, mengeras, dan timbul rasa gatal. Jika tanda-tanda seperti itu muncul maka itu berarti anak anda sedang menderita alergi.

Gejala alergi pada saluran pernafasan anak
Alergi juga dapat mengganggu sistem saluran pernafasan pada penderitanya. Perhatikan pernafasan pada anak anda, bila terdengar suara keras saat anak anda bernafas serta ritme nafasnya yang pendek, maka segera bawalah anak anda ke dokter terdekat. Selain itu tanda-tanda alergi terkadang juga berupa batuk kering yang berdahak dengan warna bening. Perhatikan pula secara seksama, apakah anak anda mudah sekali lelah saat bermain dibandingkan anak-anak yang lain, jika hal tersebut terjadi biasanya itu juga bisa disebabkan karena alergi.

Gejala lain pada alergi anak
Gejala-gejala lain yang timbul akibat alergi bisa sangat beragam. Mulai dari gangguan atau sakit kepala, sakit diare atau keram perut. Selain itu gejala lain dari alergi seperti mudah lelah dan pusing kepala. Perhatikan juga perilaku anak anda, apakah anak anda menjadi lebih rewel, atau sulit untuk tidur, hal-hal tersebut mungkin juga adalah gejala-gejala yang disebabkan oleh alergi. Catatlah gejala-gejala yang terjadi tersebut untuk dilaporkan ke dokter yang akan memeriksa anak anda. catat juga kapan gejala-gejala tersebut muncul, mungkin setelah makan, bermain dengan hewan, atau sebagainya. 

Beberapa jenis makanan yang menjadi penyebab alergi (alergen) 
  • Susu 
  • Telur 
  • Ikan (Bass, Cod, Flounder) 
  • Kacang-kacangan 
  • Shellfish (Udang, lobster, kepiting) 
  • Gandum 
  • Almond, cashews, walnuts, dan kacang lain
Sebagai tambahan, untuk menghindari penyebab atau pemicu alergi (alergen) pada anak, anda harus perhatikan bahan-bahan makanan sebelum anda berikan pada anak anda. Apakah mengandung kacang, gandum, susu, ikan, dsb. Perhatikanlah dengan seksama apa yang bisa menjadi pemicu alergi pada anak anda.

Bahaya alergi pada anak
Alergi bukanlah hal sepele dan tidak sesederhana yang seperti selama ini orang kira. Alergi ternyata tidak hanya bisa menyerang kulit, atau paru-paru, tetapi alergi bisa menyerang semua bagian organ tubuh termasuk otak. Jika sebelumnya yang kita tahu hanyalah gejala alergi seperti batuk, sesak nafas, pilek, dan gatal-gatal. Padahal semua organ tubuh mempunyai kemungkinan untuk terserang  alergi, mulai dari paru-paru, saluran kencing, jantung, bahkan saraf pusat (otak). Ternyata banyak sekali bahaya serta komplikasi alergi yang bisa terjadi pada anak. Sehingga gejala-gejala dari alergi tersebut akan sangat mengganggu tumbuh kembang si anak. Selain itu gangguan-gangguan yang bisa terjadi pada anak seperti kekurang gizi (malnutrisi), sehingga tinggi dan berat badan anak akan dibawah rata-rata dari tinggi badan anak seusianya. Bahaya-bahaya alergi seperti kekurangan gizi pada anak ini biasanya terjadi pada anak bayi yang baru berusia 4-6 bulan, dimana si anak baru diperkenalkan dengan makanan baru yang mungkin bisa menjadi penyebab alergi. Yang kemudian berakibat pada gangguan pencernaan, seperti muntah-muntah, sulit makan, diare, sering kembung, dsb, sehingga anak menjadi kekurangan gizi (malnutrisi).
Penanganan masalah alergi pada anak harus dilakukan secara baik, benar dan berkesinambungan, pemberian obat yang dilakukan terus-menerus bukanlah jalan yang terbaik. Yang terbaik dalam mengatasi alergi pada anak adalah dengan menghindari apa yang menjadi pemicu terjadinya reaksi alergi (alergen) pada anak.
Demikianlah artikel mengenali gejala dan bahaya alergi pada anak bayi atau balita. Semoga bermanfaat, baca juga “faktor pemicu alergi (alergen)” dan “mencegah dan mengobati penyakit alergi”.

1 Response to "Kenali gejala dan bahaya alergi pada bayi atau anak balita"

  1. Infonya bermanfaat banget :) Sekarang tau gejala - gejala dan juga bahaya alergi pada anak. terima kasih infonya gan :)

    Bahaya Makanan Cepat Saji

    BalasHapus