Gejala penyakit kanker serviks, penyebab, diagnosis dan pengobatannya

Gejala penyakit kanker serviks, penyebab, diagnosis dan pengobatannya. Kanker serviks adalah salah satu penyakit tumor ganas yang sering menyerang para kaum wanita, dan merupakan satu-satunya penyakit kanker yang sudah diketahui penyebabnya. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV, virus ini bisa menular dengan melalui kontak fisik, pada 10 tahun lebih masa inkubasi. Namun penyakit kanker serviks dapat dicegah, dan bisa juga diukur dengan memahami gejala kanker serviks, mengetahui sejak dini, melakukan skrining secara tepat, serta dengan pengobatan yang cepat pula. 
http://gejalapenyebabsakit.blogspot.com/2015/06/gejala-penyakit-kanker-serviks.html


Gejala-gejala penyakit kanker serviks:
  • Erosi serviks: sebagian besar penderita kanker serviks biasanya berhubungan dengan erosi serviks. Untuk mendiagnosa penyakit ini bisa melalui tes pemeriksaan pap smear atau sebagainya. 
  • Contact bleeding: contact bleeding merupakan gejala khas dari penyakit kanker, sekita 70% hingga 80% penderita kanker serviks mengalami pendarahan juga pada bagian vaginanya. Biasanya setelah melakukan hubungan seksual, mengedan dengan keras saat buang air besar (BAB), atau saat melakukan pemeriksaan ginekologi, dari vagina tersebut akan keluar cairan bercampur dengan darah.
  • Pendarahan yang tidak teratur pada vagina: untuk wanita yang sudah lama memasuki masa menopause, dan tanpa alasan tiba-tiba merasakan kram,  serta pendarahan dengan jumlah yang tidak banyak, namun tidak disertai dengan sakit perut, sakit pinggang, dan gejala-gejala lainnya, maka jangan sangat mudah untuk menghiraukannya. Bisa saja ini tanda atau gejala awal dari kanker serviks. Untuk memastikan penyakit ini, bagi penderita dengan usia lanjut bisa melakukan pemeriksaan kolposkopi atau pemeriksaan dibagian ginekologi.
  • Rasa nyeri: pasien/ penderita kanker serviks biasanya sering mengalami rasa nyeri pada pinggang, dan perut bagian bawah atau atas, serta terkadang juga pada panggul dan kaki bagian atas. Pada saat menstruasi, buang air besar, atau melakukan hubungan badan, rasa nyerinya akan bertambah semakin parah, terlebih lagi rasa sakitnya akan semakin parah bila peradangan terjadi di sepanjang ligamen uterosakral, atau tersebar pada bagian bawah sepanjang ligamentum, dan peradangan yang membentuk jaringan ikat parametrium ketika terjadi penebalan ligamen utama serviks. Setiap kali menyentuh leher rahim, biasanya langsung menyebabkan nyeri lumbosakral, fossa iliaka, dan bahkan dari beberapa pasien ada yang mengalami gejala mual-mual dan sebagainya.
  • Bertambahnya cairan vagina: sekitar 75% hingga 85% penderita secara klinis memiliki tahapan sekresi yang berbeda-beda, hal ini terutamanya disebabkan oleh tumor stimulasi tumor, fungsi sekresi hipertiroidisme kelenjar serviks yang menghasilkan lendir seperti keputihan. Keputihan yang tidak normal, dengan cairan yang bertambah banyak, warna yang berubah serta berbau merupakan gejala dini dari penyakit kanker serviks ini. untuk mendiagnosanya bisa dilakukan pemeriksaan uji yodium atau pap smear, dan sebagainya.
Kanker serviks merupakan penyakit yang membuat banyak wanita takut dan khawatir, karena kanker serviks bisa membahayakan kesehatan dan bahkan nyawa penderitanya. Namun saat ini dengan menskrining kanker serviks serta mendiagnosis kanker serviks secara tepat untuk mengetahui penyakit ini sejak dini dapat mencegah serta mendorong penyembuhan penyakit kanker serviks.
http://gejalapenyebabsakit.blogspot.com/2015/06/gejala-penyakit-kanker-serviks.html

Metode umum untuk mendiagnosis kanker serviks
  • Blade cervix cytologic examination (Serviks Pap)
Merupakan metode utama yang digunakan untuk mendeteksi lesi prekusor kanker serviks serta kanker serviks stadium awal. Namun dalam pemeriksaan ini harus hati-hati dengan posisi bagian materi yang akan diambil, serta pemeriksaan mikroskopis yang teliti, tingkat negatif yang palsu bisa sebesar 5% hingga 10%. Oleh karena itu harus dikombinasikan dengan kondisi klinis serta harus dilakukan pemeriksaan secara berkala sebagai metode untuk screening.
  • Yodium tes
Vagina epitel skuamosa atau serviks normalnya kaya akan glikogen, yang bisa berubah warna menjadi cokelat, setelah diberi cairan yodium, sedangkan pada erosi serviks, serviks epitel kulomnar, dan epitel skuamosa yang tidak normal (termasuk displasia, metaplasia skuamosa, karsinoma in situ, serta area karsinoma invasif ) tidak ada glikogen sehigga tidak berwarna. Pada klinis serviks yang terpapar oleh spekulum vagina, kemudian menyeka lendir permukaan, memoleskan larutan yodium, ke forniks dan serviks. Dan apabila didapatkan adanya daerah yodium negatif abnormal, maka bisa dilakukan pemeriksaan patologis dan biopsi untuk daerah ini.
  • Biopsi serviks dan kanalis servikalis
Pap smear pada serviks yang lebih dari kelas III – IV, namun jika biopsi serviks negatif, pada persimpangan kolom skuamosa, serviks di titik 6, 9, 12, dan 3: mengambil empat 4 poin biopsi atau pada daerah yodium tes yang tidak berwarna dan situs kanker yang dicurigai, mengambil beberapa jaringan serta excisional biopsi atau penerapan kuret kecil mengorek endoserviks yang dikirim untuk pemeriksaan patalogis.
  • Kolposkopi 
Kolposkopi tidak bisa langsung mendiagnosa tumor karsinoid, namun bisa membantu memilih lokasi biopsi untuk melakukan serviks biopsi. Bahkan berdasarkan statistik, biopsi yang dibantu dengan kolposkopi bisa mendiagnostik kanker serviks dengan tingkat akurasi mencapai 98%. Akan tetapi kolposkopi bukanlah pengganti untuk biopsi dan pap smear, dan tidak bisa menemukan lesi dalam kanal serviks. Ahli penyakit kanker dari rumah sakit modern Cancer Guangzhou mengingatkan: diagnosis kanker serviks bisa membantu orang untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini dan tepat waktu, sehingga bisa menghindari keterlambatan dalam melakukan pengobatan kanker serviks. 

Penyakit kanker serviks
Kanker serviks adalah kanker ganas yang biasa menyerang bagian uterus vaginal, dan serviks kanal. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada saluran reproduksi dari wanita. Meskipun tingkat insiden kanker serviks sangat tinggi, namun penderita kanker serviks jangan terlalu cemas atau takut, karena asalkan kanker tersebut bisa dideteksi dini serta pengobatan dini maka penyembuhan bisa dilakukan.
 
Pengobatan penyakit kanker serviks
Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk pengobatan kanker serviks, seperti ukuran tumor, usia penderita dan kondisi kesehatannya, serta tingkat stadium kanker, dan sebagainya. Pengobatan kanker serviks yang biasa dilakukan diantaranya adalah operasi pengangkatan, kemoterapi, radioterapi, pengobatan kolaborasi medis barat-timur, dan sebagainya.
Saat ini pengobatan penyakit kanker serviks yang paling umum dan sering dijumpai adalah dengan operasi dan radioterapi. Pengobatan secara operasi cocok dilakukan bagi penderita kanker serviks dengan stadium awal, operasi yang diutamakan adalah operasi pengangkatan rahim keseluruhan (radikal hysterectomi) yaitu pengangkatan rahim bagian dari vagina serta jaringan parametrium, yang disaat bersamaan juga membersihkan bilateral kelenjar getah bening di panggul, dan jika ovarium tidak ada perubahan patalogis bisa dipertimbangkan untuk tidak diangkat.
Pengobatan dengan operasi dalam kasus stadium awal mempunyai keunggulan diantaranya adalah hanya dengan sekali operasi sudah dapat membersihkan lesi kanker dan masa pengobatannya pendek. Namun kekurangannya adalah lingkup pengangkatan yang luas, setelah operasi mungkin penderita akan mengalami gangguan fungsi buang air kecil dalam tingkatan tertentu, serta komplikasi lainnya, untuk pulih kembali pasien harus istirahat serta latihan dalam beberapa waktu. Sedangkan radioterapi cocok untuk penderita kanker serviks di segala stadium, bahkan pada kanker serviks stadium lanjut. Bagi penderita lanjut yang tidak bisa menjalani operasi karena menurunnya fungsi jantung, pengobatan radioterapi merupakan pilihan atau cara pengobatan kanker serviks yang sangat baik. Namun radioaktif mempunyai komplikasi tertentu, yang paling utama adalah infeksi kandung kemih dan radioaktif rektum yang membutuhkan istirahat dan pengobatan yang aktif baru bisa sembuh/ pulih perlahan-lahan.
Cara pengobatan dengan radiopartikel juga merupakan salah satu jenis pengobatan yang efektif untuk kanker serviks. Kanker serviks sangat peka tehadap sinar radioaktif, bahkan pengobatan pada kanker serviks stadium awal dan stadium lanjut menunjukkan hasil yang cukup bagus. Pengobatan dengan radiopartikel dilakukan dengan cara menanamkan radiopartikel ke dalam sel tumor dibawah panduan USG atau CT. Di dalam tumor partikel-partikel ini akan terus memancarkan sinar radioaktif, memotong jalur penyebaran tumor, serta mengobati tumor.
Pada artikel ini telah dijelaskan mengenai begitu banyaknya cara pengobatan kanker serviks, bagi penderita kanker serviks diharapkan jangan takut apalagi menyerah. Demikianlah gejala penyakit kanker serviks, penyebab, diagnosis dan pengobatannya, semoga bermanfaat. Baca juga “gejala kanker kulit beserta jenis-jenisnya” dan "penyebab serta gejala kanker pankreas".

1 Response to "Gejala penyakit kanker serviks, penyebab, diagnosis dan pengobatannya"